Selasa, 17 April 2012

Geng Motor Jakarta Tak Bisa Diberantas?

Geng Motor Jakarta Tak Bisa Diberantas?





Akhir-akhir ini masyarakat Jakarta kembali diresahkan oleh kemunculan geng motor. Setidaknya dalam 2 minggu terakhir, geng motor Jakarta dilaporkan telah mengeroyok dan melukai beberapa orang dalam waktu berbeda, sekaligus melakukan pengrusakan. Akibatnya, banyak korban luka bahkan ada yang hingga tewas, salah satunya adalah Arifin, seorang anggota TNI AL.
Geng-Motor
Pengamat sosial, Imam Prasodjo, menuturkan bahwa polisi terlalu lamban dan kurang tegas menghadapi geng motor. Menurut Imam, polisi dianjurkan mencari otak dari geng motor untuk meringkus semua pelaku
.
“Kalau yang inti sudah diringkus, bawahan-bawahannya akan ikut semua,” kata Imam.
Geng motor sendiri sebenarnya bukanlah berita baru dan telah ada sejak lama. Setiap terjadi kekerasan oleh geng motor, pihak kepolisian pun langsung mengerahkan para personelnya untuk memburu tersangka dan melakukan pengamanan di titik-titik rawan dalam kota. Namun sampai sekarang fenomena geng motor tetap bermunculan dan seolah tak bisa diberantas. Kenapa?
Pengamat kriminal Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa memberantas geng motor Jakarta tidak hanya soal menangkap pelaku dan memberi sanksi, namun polisi harus mengetahui apa penyebab munculnya geng motor tersebut sehingga bisa dilakukan pencegahan.
“Polisi terlalu reaktif. Padahal yang dibutuhkan adalah cara proaktif atau preventif, karena geng motor tidak muncul tiba-tiba,” ujar Adrianus. ” (geng motor) awalnya nongkrong di pinggir jalan, berlanjut balapan liar, berkonvoi, lalu mencari musuh.”
Sementara itu pihak kepolisian tampaknya juga sadar bahwa memberantas geng motor seharusnya dengan cara pencegahan seperti kata Adrianus. Namun Kombes Rikwanto dari Polda Metro Jaya memberi alasan lain.
“Kalau mereka berkumpul dan tidak bertindak jahat, tidak akan kami tangkap,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar